Senin, 14 November 2011

tugas kelompok laba

PROFIL PERUSAHAAN

PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (“Indah Kiat” atau “Perseroan”) di dirikan pada tanggal 7 Desember 1976 dengannama CV. Berkat dan berkedudukan di Jakarta dengan lokasi pabrik di Tangerang, Provinsi Banten. Perseroan mulai memproduksi kertas woodfree sejak tahun  1978.Pada tanggal 6 Juli 1983, nama Perseroan diubah menjadi PT. Berkat Indah Agung. Pada tahun 1986, nama Perseroan diganti menjadi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation dan selanjutnya pada tahun 1996 menjadi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Corporation Tbk. Sejaktahun 1998, nama Perseroan menjadi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Padatahun 1990, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (keduanya sekarang bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia). Saat ini, Perseroan memiliki fasilitas produksi di tiga lokasi yaitu Perawang-Riau, Tangerang dan Serang-Banten. Perseroan memproduksi bubur kertas (pulp), berbagai jenis produk kertas yang terdiri dari kertas untuk keperluan tulis dan cetak (berlapis dan tidak berlapis), kertas fotokopi, kertas industri seperti kertas kemasan yang mencakup container board (liner board dan corrugated medium), corrugated shipping containers (konversi dari container board), boxboard, dan kertas berwarna.
Perseroan merupakanperusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri bubur kertas (pulp), kertas, dan kertas kemasan (packaging) secara terpadu. Kegiatan usaha Perseroan dimulai dari pengolahan kayu hingga menghasilkan pulp dan kertas serta pengolahan kertas bekas hingga menjadi kertas industri, duplex, danivory board. Hasil produksi pulp digunakan sebagai bahan baku pokok untuk kertas budaya dan bahan baku pelengkap kertas industri. Saat ini, Perseroan memiliki fasilitas produksi di Perawang-Provinsi Riau dan di Serangserta Tangerang-Provinsi Banten. Pendapatan Perseroan terutama diperoleh dari penjualan produk pulp (35%), kertas (29%), dan kertas kemasan (packaging) (36%). Pada tahun 2010, Perseroan mengekspor sekitar 53% produknya, terutama kenegara-negara di Asia, Timur Tengah, Eropa, Amerika, Australia serta Afrika dan sisanya sebesar 47% untuk memenuhi permintaan pasar domestik. Kinerja Perseroan sensitif terhadap fluktuasi harga pulp dan kertas di pasaran dunia, yang dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran di tingkat regional dan internasional.Saat ini, konsumsi pulp dan kertas di Asia masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan Eropa maupun Amerika. Dengan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia yang baik, ditambah laju pertumbuhan populasi yang tinggi, Perseroan memperkirakan permintaan dan harga produk Perseroan akan terus meningkat.
Sebagai perusahaan publik, Perseroan menyadari pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai tambah perusahaan. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance tersebut, antara lain meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independen, kewajaran dan kesetaraan (fairness). Salah satu cara untuk meningkatkan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance adalah dengan memenuhi ketentuan perundangan-undangan yang berlaku. Berkaitan dengan hal tersebut, Perseroan telah memiliki Komisaris Independen, Sekretaris Perusahaan, Komite Audit dan Audit Committee Charter yang menjadi landasan Komite Audit dalam menjalankan tugasnya. Pengelolaan Perseroan dilaksanakan oleh Direksi di bawah bimbingan dan pengawasan Dewan Komisaris. Mereka bertugas untuk melindungi kepentingan pemegang saham dan semua stakeholders, sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.




ANALISIS KONDISI KEUANGAN

Likuiditas
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Current Ratio
 3.0857 times
 1.7025 times
 1.2806 times
1.2049 times
0.8837 times
1.0090 times
Quick Ratio
 2.0507 times
 0.8482 times
 0.5801 times
0.5871 times
0.4608 times
0.4834 times
Cash Ratio
 0.0871 times
 0.0943 times
 0.0354 times
0.0578 times
0.0559 times
0.0570 times
Analisis: Likuiditas perusahaan bisa diartikan bagaimana aktiva perusahaan dapat dengan mudah dicairkan atau diubah dalam bentuk kas, piutang perusahaan, serta kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dalam membayar hutang. Apabila hasil current ratio, quick ratio, dan cash ratio-nya bernilai lebih dari satu atau minimal satu, maka likuiditas dari perusahaan tersebut adalah baik, artinya asset yang ada pada perusahaan lebih banyak dari pada kewajibannya, semakin bagus apabila lebih dari satu hasil likuiditas nya.
·         Current Ratio  : dari tahun 2005-2009 current ratio menunjukkan adanya penurunan dari tahun ketahun dan hanya mengalami peningkatan pada tahun 2010. Ini menandakan bahwa asset yang ada belum bisa menutupi kewajiban lancar.
·         Quick Ratio     : dari tahun 2005-2007 dan 2009, quick ratio menunjukkan adanya penurunan dan sedikit menunjukkan peningkatan pada tahun 2008 dan 2010.
·         Cash Ratio      : dari tahun ketahun cash ratio menunjukkan adanya sedikit kenaikan dan penurunan. Ini menandakan kinerja perusahaan kurang baik karena perusahaan belum mampu memaksimalkan aktiva lancar berupa kas.
Penurunan tingkat likuiditas yang sering terjadi pada perusahaan ini dari tahun 2005-2010 tidaklah baik karena akan menyebabkan terjadinya defisit karena menunjukkan bahwa kewajiban-kewajiban yang ada pada perusahaan jauh lebih besar dari pada assets-nya.
Efisiensi
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Inventory Turnover
 4.4313 times
 3.5174 times
 3.5741 times
3.7640 times
3.7745 times
3.6408 times
Day's sales in Inventory
 82 days
 104 days
 102 days
97 days
97 days
100 days
Account Receivables Turnover
 6.7361 times
 10.2889 times
 11.1060 times
10.7472 times
6.7795 times
7.5927 times
Average Collection Period
 54 days
 35 days
 33 days
34 days
54 days
48 days
Total Asset Turnover
 0.2696 times
 0.3000 times
 0.3425 times
0.3815 times
0.3050 times
0.4236 times
Fixed Asset Turnover
 0.3951 times
 0.4163 times
 0.4700 times
0.5224 times
0.4154 times
0.6036 times
Analisis: Efisiensi berarti kemampuan menggunakan asset-aset perusahaan untuk meraih keuntungan, semakin pendek waktu penagihan dan semakin besar turnover semakin baik, karena turn over mengartikan perputaran uang.
·         Inventory turnover                  : menunjukkan adanya penurunan pada tahun 2006 dan 2010, sedangkan dari tahun 2007-2009 menunjukkan adanya peningkatan sedikit, ini mempengaruhi perputaran persediaan yang seharusnya semakin pendek waktunya semakin baik. Ini menunjukkan perputaran persediaan dalam perusahaan kurang baik.
·         Account receivables turnover : menunjukkan adanya peningkatan dari tahun 2005 hingga tahun 2007 dan sedikit mengalami penurunan pada tahun 2008 serta penurunan yang signifikan pada tahun 2009 dan meningkat kembali pada tahun 2010, ini berarti waktu penagihan pada tahun 2006,2007 dan 2008 semakin cepat dan pada tahun 2009 menjadi semakin lama karena tingkat turnover yang menurun.
·         Total asset turnover                 : menunjukkan peningkatan dari tahun ketahun dan hanya mengalami penurunan pada tahun 2009. Ini berarti perusahaan mampu memaksimalkan penggunaan asset.
·         Fixed asset turnover                : menunjukkan peningkatan dari tahun ketahun dan hanya mengalami penurunan pada tahun 2009. Ini berarti perusahaan mampu memaksimalkan penggunaan asset tetap.

Leverage
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Debt Ratio
61.08%
64.84%
64.50%
63.96%
65.74%
66.13%
Debt to Equity Ratio
156.96%
184.43%
181.72%
177.53%
191.86%
195.23%
Equity Ratio
38.91%
35.16%
35.50%
36.03%
34.26%
33.87%
Equity Multiplier
 2.5700 times
 2.8444 times
 2.8173 times
2.7754 times
2.9187 times
2.9524 times
Analisis: Mengukur penggunaan hutang yang berakibat pada keuangan perusahaan. Setiap ratio mempunyai pengertian yang berbeda.
·         Debt ratio                    : semakin tinggi nilai debt ratio semakin besar resiko financial perusahaan. Menunjukkan adanya kenaikan tingkat ratio pada tahun 2006, 2009, dan 2010, berarti pada tahun tersebut resiko financial perusahaan semakin besar akibat banyaknya penggunaan hutang.
·         Debt to equity ratio     : semakin tinggi nilainya, semakin tinggi nilai hutangnya, dan ini terjadi pada tahun 2006, 2009, dan 2010 yang menunjukkan adanya kenaikan. Berarti perusahaan belum mampu meminimalkan hutang.
·         Equity ratio                 : semakin tinggi nilainya, semakin kecil resiko financial perusahaan, berlaku juga untuk equity multiplier. Ini terjadi pada tahun 2005 dan 2008 yang menunjukkan tingkat yang besar yang berarti resiko financial pada tahun tersebut lebih kecil sedikit dari tahun 2006, 2007, 2009, dan 2010.

Profitabilitas
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Times Interest Earned Ratio
 0.3781 times
 1.3749 times
 3.0318 times
3.0208 times
(0.0650) times
2.2251 times
Gross Profit Margin
14.90%
18.26%
21.82%
22.25%
9.90%
17.50%
Operating Profit Margin
2.08%
6.76%
11.95%
12.96%
-0.25%
7.60%
Net Profit Margin
0.57%
-11.70%
4.89%
8.89%
-8.94%
0.52%
Operating Income Return on Investment
0.56%
2.03%
4.09%
4.94%
-0.07%
3.22%
Return on Asset
0.15%
-3.51%
1.67%
3.39%
-2.73%
0.22%
Return on Equity
0.39%
-9.98%
4.71%
9.41%
-7.96%
0.65%
Earnings per Share
 $          0.00100
 $          (0.03400)
 $            0.01700
 $         0.03700
 $    (0.02897)
 $      0.00238
Analisis: Profitabilitas adalah pertanyaan bagaimana perusahaan menghasilkan laba (profit) sebanyak-banyaknya dengan modal yang dimilki perusahaan. Untuk menelaah aspek ini lebih lanjut dapat menggunakan tingkat pengembalian investasi dari pendapatan operasi yakni dengan membandingkan laba operasional dengan total asset, marjin laba operasi ditunjukkan dengan membandingkan laba operasi dengan penjualan,
·         Operating profit margin          : semakin tinggi nilainya, semakin besar tingkat keuntungan yang diperoleh. Tahun 2008 menunjukkan tingkat tertinggi dan tahun 2009 menunjukkan dengan tingkat yang negatif, yang berarti perusahaan tidak mendapatkan keuntungan pada tahun tersebut tetapi rugi.
·         Net profit margin                    : semakin tinggi nilainya, semakin besar pula tingkat keuntungan yang diperoleh.Tahun 2006 dan 2009 menunjukkan adanya penurunan yang drastis, ini berarti pada tahun tersebut, perusahaan tidak mendapatkan keuntungan melainkan rugi.
·         Times interest earned ratio      : semakin tinggi nilainya menunjukkan bahwa kekuatan perusahaan untuk membayar bunga itu baik. Dari tahun 2005-2008, nilainya meningkat dan pada tahun 2009 nilainya turun menjadi negative dan naik kembali pada tahun 2010.
·         Gross profit margin                 : semakin tinggi nilainya menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh itu besar. Dari tahun 2005-2008 mengalami peningkatan dan turun drastis pada tahun 2009 menjadi negatif, menunjukkan bahwa gross profit yang didapat bernilai negatif atau rugi. Pada tahun 2010 meningkat kembali.
·         Return on asset                       : mengalami penurunan pada tahun 2006 dan 2009 yang berdampak pada kerugian perusahaan. Ini berarti perusahaan tidak efisiensi dalam memanfaatkan aktiva yang ada.
·         Return on equity                     : mengalami penurunan pada tahun 2006 dan 2009 yang berdampak pada kerugian perusahaan. Ini menunjukkan perusahaan tidak efisiensi dalam penggunaan modal sehingga kurang maksimal dalam memakmurkan pemegang saham.























ANALISIS SAHAM PERUSAHAAN


Berdasarkan grafik di atas, pada bulan Februari rata-rata harga saham dan juga rata-rata volume saham yang ada mengalami penurunan. Pada bulan Maret hingga Mei, rata-rata harga saham dan juga volume saham yang ada mengalami kenaikan. Pada bulan Juni, rata-rata harga saham jatuh pada Rp 1386,5 sehingga banyak pemegang saham yang kemudian membeli saham tersebut yang menyebabkan rata-rata volume menjadi meningkat. Rata-rata harga saham terus mengalami penurunan hingga bulan Oktober sehingga pada bulan Juli, rata-rata volume saham menjadi meningkat drastis sebanyak 4.368.190,4762, sedangkan pada bulan Agustus dan September rata-rata volume saham turun drastis dan meningkat kembali pada bulan Oktober.
 Harga saham tertinggi Rp 1760,00 berada pada bulan Januari dengan volume tertinggi saham PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. terjadi pada bulan Juli, yaitu sebesar 13.713.000. Kenaikan ini terjadi dikarenakan sebagai berikut:
  1. Segmentasi pasar positif, di mana banyak orang berpikir bahwa profitabilitas suatu perusahaan akan meningkat, maka akan lebih banyak yang membeli sahamnya sehingga harganya juga akan meningkat.
  2. Serta melihat kinerja harga saham dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
  3. Dilihat dari data financial operating ratio tahun-tahun sebelumnya menjelaskan bahwa secara analisis, PT.  Indah  Kiat Pulp & Paper Tbk. adalah perusahaan yang memiliki kinerja yang baik.
Harga saham terendah Rp 780,00 pada bulan Oktober dengan volume terendah saham PT. Indah Kiat pulp & Paper Tbk. berada pada bulan Februari yaitu sebesar 5.690.500. Hal ini terjadi di karenakan sebagai berikut:
  1. Terjadi karena adanya kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga-harga yang berhubungan dengan saham PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
  2. Adanya saingan-saingan baru bagi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.








ANALISIS HUBUNGAN KEUANGAN DAN SAHAM

Para investor perlu memiliki tolok ukur agar dapat mengetahui apakah jika ia melakukan investasi pada suatu perusahaan ia akan mendapatkan gain (keuntungan) apabila sahamnya dijual. Sebelum seorang investor memutuskan untuk menginvestasikan dananya di pasar modal, ada beberapa kegiatan penting yang perlu dilakukan oleh investor yaitu menilaian dengan cermat terhadap emiten sebelum membeli sekuritas yang diperdagangkan di bursa, orang tersebut harus percaya bahwa informasi yang diterimanya adalah informasi yang benar, sistem perdagangan di bursa dapat dipercaya, serta tidak ada pihak lain yang memanipulasi informasi dan perdagangan tersebut. Tanpa keyakinan tersebut pemodal tentunya tidak akan bersedia membeli sekuritas yang ditawarkan oleh emiten.
Secara umum semakin baik keuangan perusahaan dan semakin banyak keuntungan yang dinikmati oleh pemegang saham, kemungkinan harga saham akan naik, tetapi saham yang memiliki tingkat keuntungan yang baik juga bisa mengalami penurunan harga karena sifat komoditinya sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik perubahan di luar negeri maupun dalam negeri, perubahan di bidang politik, ekonomi, moneter, undang-undang atau peraturan, maupun perubahan yang terjadi di dalam industri dan perusahaan itu sendiri. Perubahan-perubahan tersebut dapat berdampak positif dan dapat pula berdampak negatif. Untuk mengurangi resiko saham dibutuhkan informasi yang aktual, akurat dan transparan. Informasi keuangan sebagai instrumen data akuntansi diharapkan mampu menggambarkan realita ekonomi. Oleh karena itu pengujian terhadap kandungan informasi akan dapat mempengaruhi reaksi pasar atas tingkat pengembalian (return). Salah satu alternatif untuk memprediksi harga saham, maka dilakukan analisis rasio keuangan.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Faktor Fundamental Laporan keuangan terhadap pergerakan saham, bisa dilihat dari:
·         Return on equity (ROE) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan. Semakin tinggi laba yang dihasilkan perusahaan maka semakin tinggi pula return yang akan dihasilkan perusahaan. Return perusahaan yang tinggi akan menyebabkan harga saham perusahaan tersebut bergerak naik. Jadi, Return On Equity berpengaruh terhadap harga saham.
·         Return on assets (ROA) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktivitas yang digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return perusahaan akan semakin meningkat apabila laba perusahaan meningkat. Apabila return perusahaan tinggi kemungkinan akan menyebabkan harga saham perusahaan bergerak naik. Jadi, Return On Assets berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.
·         Di samping itu bisa dilihat dari Economic Value Added (EVA) yang merupakan indikator tentang adanya penciptaan nilai dari suatu investasi, EVA yang positif menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai (create value) bagi pemilik perusahaan ini sejalan dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan. Berkaitan dengan EVA sebagai alat ukur kinerja yang juga mempertimbangkan harapan para investor terhadap investasi yang dilakukan, maka EVA mengidentifikasikan seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik perusahaan. Oleh karena itu economic value added berpengaruh terhadap harga saham.
Harga saham yang diperjualbelikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan yang menerbitkan saham dipasar modal. Harga saham ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran atau kekuatan tawar-menawar. Semakin banyak orang yang ingin membeli saham, maka harga saham tersebut cenderung bergerak naik dan sebaliknya. Berdasarkan analisis rasio-rasio keuangan, para pemegang saham cenderung akan menjual sahamnya jika rasio keuangan perusahaan tersebut buruk, dan sebaliknya akan mempertahankan sahamnya jika rasio keuangan perusahaan tersebut baik. Demikian juga dengan calon pemegang saham, jika rasio keuangan dari perusahaan buruk, maka investor cenderung untuk tidak menginvestasikan modalnya, sebaliknya jika rasio keuangan dari suatu perusahaan baik, maka investor cenderung untuk menginvestasikan modalnya.